Selasa, 24 April 2012

Damn I Love Him part 1

Amanda memandang orang-orang di kelas nya.Kelas ini terasa tidak nyaman bagi gadis berambut pendek itu,bayangkan saja Ivana,Nissa dan Belinda ketiga sahabat karib nya bisa sekelas tapi Amanda harus sendirian di kelas XI IPA 2 ini.Dengan malas-malasan dia hendak meletakkan tasnya di bangku kedua dari depan dan di pojok dekat jendela,namun sebuah tas dan pemiliknya mendahului tindakan Amanda itu.
''Ini tempat gue.''ujar cowok itu.Amanda menoleh dan terkejutlah dia ternyata orang itu adalah orang yang paling dibenci oleh Amanda.
''Elo?elo dikelas ini juga?''tanya  dengan berang.
''Iya,kenapa emang?''cowok itu balik bertanya dengan nada yang tidak bersahabat.
''Ngapain sih lo harus ada dikelas ini?''pertanyaan yang sia-sia dilontarkan karena cowok itu malah meninggalkan tempat itu.Dengan sebal Amanda mencari tempat baru yang sebisa mungkin jauh dari cowok tengil itu.Setelah menemukan tempat duduk,Amanda bergegas menuju ke kelas teman-temannya di XI IPA 4.

Amanda menghampiri Ivana,Belinda,dan Nissa yang sedang duduk di depan kelas mereka.
''Gue bete deh.''kata Amanda sambil cemberut.
''Loh kenapa Nda?''tanya Belinda.
''Dikelas gak ada yang gue kenal,udah gitu gue sekelas sama cowok sengak idaman nya Nissa lagi.''
''Kamu sekelas sama Ibra?''tanya Nissa yang pendiam dengan mata berbinar.
''Iya,tukeran aja yuk kita!males banget gue harus diem di kelas itu.''
''Ya ampun Niss,elo emang gak jodoh berarti sama si Ibram.''ledek Ivana membuat Nissa murung.
''Iya Niss,lagian elo tuh ko masih aja ngurusin dia.Cowok gak peka macam dia gak usah dipikirin tau Niss!Elo lagi Manda,elo jangan sebel-sebel sama si Ibram entar yang ada elo suka sama dia jadi gak lucu kan?''ucap Belinda.
''Susah tau gak sih lupain orang yang kamu suka udah lama.Kalian sih gampang bicara tapi aku gak yakin apa kalau kalian ada di posisi aku kalian akan dengan mudah nya melupakan orang yang kalian sayang!.''setelah berkata demikian Nissa berdiri,lalu pergi dengan wajah tertunduk menahan tangis.
''Yah kenapa lagi si Nissa,sensitif banget sih.''ucap Ivana sebal.
''Ya udahlah biarin aja nanti juga dia baik lagi.''Belinda menenangkan kedua sahabatnya itu.Dari arah pergi nya Nissa tadi terlihat gadis paling cantik seangkatan kelas XI,Meisya dan teman-temannya yang tak kalah cantik sedang berjalan disepanjang koridor.Tak ayal mereka langsung menjadi pusat perhatian terutama dari kaum Adam.
''Eh lihat deh Mey sama gank nya.''bisik Ivana pada Amanda dan Belinda dengan tatapan kurang suka.Dengan wajah cantik dan bakat menari yang dimiliki Meisya membuat gadis itu seolah di ratukan oleh hampir semua orang disekolah itu.Tentu saja popularitas membuat gadis itu merasa di atas angin dan menjadi tinggi hati alias sombong.
Setelah Meisya dan gank nya berlalu,ketiga gadis tadi saling pandang lalu meringis.
''Kapan ya kita jadi pusat perhatian kaya begitu?''ujar Ivana.
''Kapan ya gue punya badan sebagus Meisya?''kata Belinda.
''Gue sih gak pingin jadi kaya Mey seutuhnya,gue cuma pingin bakat nya dan cantik nya,tapi gak untuk semua kelakuan dia.''kali ini Amanda yang angkat bicara.Tak lama bel masuk berbunyi,akhirnya mereka membubarkan diri masing-masing.

Satu-persatu siswa/siswi XI IPA 2 memperkenalkan diri di depan kelas dan di hadpan wali kelas baru mereka bu Senna yang cantik jelita.Saat itu Amanda yang sedang maju untuk memperkenalkan diri.
''Perkenalkan nama saya Amanda Sinta,asal kelas saya dari..''
''Bu gak kedengeran!''teriak Ibram.Amanda memang berbicara sedikit pelan tapi baginya itu sudah kencang.
''Kencangkan suara kamu sedikit lagi nak!.''perintah bu Senna sambil tersenyum.
''Nama saya Amanda saya..''belum sempat Amanda melanjutkan Ibram sudah memotong lagi''Bu gimana sih gak kedengeran dari sini.''
''Masa sih gak kedengeran?''tanya bu Senna.''Sekali lagi Manda.''lanjutnya.
''Nam..''kali ini belum satu kalimat selesai Ibram sudah berbicara lagi.''Wah bu masih gak kedengeran.''ucap cowok itu,teman-teman nya tertawa pelan karena tau bahwa Ibram memang jahil.
Bu Senna bangkit dari duduknya dan menghampiri Ibram.''Coba kamu kedepan!''
''Mau ngapain bu?''
''Ayo kedepan!''
Ibram keluar dari bangku nya dan menghampiri wali kelas nya itu''Coba kamu berdiri di samping Amanda!''
''Gak mau ah bu.''
''Cepat!''
Akhirnya Ibram menurut dan berdiri di samping Amanda,namun Amanda langsung bergeser semakin jauh dari Ibram.
''Bram,lo belum mandi ya?''celetuk Billy teman sebangku Ibram.Cowok itu langsung mengangkat tangan dan mengendus-endus ketiak nya.
''Gue lupa bro tadi gue mandi apa kaga ya?''kata Ibram sambil cengengesan,hal ini menjadi tontonan seru untuk anak-anak sekelas lainnya.
''Waduh penyakit pikun lo pelihara boss,elo belum mandi!Tuh lihat aja cewek itu sampe menjauh waktu elo deket dia,dari jarak 3 meter pun udah kecium bau lo yang tujuh rupa itu.''timpal Arlan menambah ingar bingar suasana.
''Bau pete.''tambah ucok.
''Bau kambing.''ucap Rusli.
''Bau kentang busuk.''
''Bau kaos kaki gue nih.''
''Bau gigi nya si Wendi.''
''Bau sampah 7 bulan gak di angkut.''
''Bau naga.''begitulah celetukan dari anak-anak cowok yang duduk nya satu baris cowok semua,mereka kompak meneriaki Ibram membuat seisi kelas tertawa.
''Sialan lo semua.''Ibram pun ikut tertawa karena celetukan teman-temannya itu tapi tidak dengan Amanda yang berusaha sekuat tenaga tidak tertawa bersama cowok itu.
''Sudah-sudah!anak-anak tenang!''bu Amanda mengetuk-ngetukkan penghapus papan tulis di meja.''Amanda ayo kesini lebih dekat ke Ibram!''
Dengan malas Amanda menuruti,namun celaka bagi nya tali sepatu nya yang tak terikat sempurna dan terinjak oleh kaki nya yang lain membuat dia kehilangan keseimbangan dan menarik pundak Ibram untuk pijakan agar tidak jatuh,namun tarikannya yang terlalu keras membuat pipi dari cowok itu bersentuhan dengan bibir mungil Amanda dan tangan Ibram yang reflek menahan pinggang Amanda membuat mereka terlihat manis dengan adegan seperti itu.
''Oh My God.''
Wow.''
''Suit suit.''
''Ciee.''
''Ya ampun romantis banget.''dan celetukan-celetukan lainnya membuat seisi kelas riuh.Cowok-cowok itu bahakan bertepuk tangan riang bak menonton topeng monyet.Amanda dan Ibram segera melepaskan diri dari satu sama lain.Yang cowok menggaruk-garuk belakang kepala nya dan senyum-senyum malu sementara yang cewek tertunduk dalam-dalam sambil menggosok-gosok bibir nya dengan tangan nya seolah-olah baru mencium sejenis kuman.
''Sudah anak-anak!Tenang.''Lerai bu Senna yang hanya senyum-senyum melihat adegan itu.
''Ibram,Amanda,kalian kembali ke bangku kalian masing-masing!.''

bersambung