Jumat, 02 Maret 2012

My first posting

KETULUSAN HATI DIANA
Diana menatap Irdan,cowok yg sedari tadi ia ajak bicara namun cowok itu mengacuhkan nya dengan cara mencoret-coret kertas dengan spidol.Mata Diana berkaca-kaca dengan perasaan hancur berkeping-keping diana kembali ke bangku nya.
''Sudahlah Diana,dia tidak pernah mencintaimu.''gumam Diana.Irdan dan Diana memang pacaran,tapi entahlah karena apa Irdan menjadikan Diana pacar nya,selama ini Irdan selalu pasif.Selalu saja Diana yang menelpon,sms,ataupun berusaha mengajak Irdan berbicara,namun Irdan hanya menjawab seperlunya bahkan sering tidak menjawab sama sekali.Diana sudah terlanjur mencintai Irdan,ia selalu bersabar menghadapi sikap Irdan yang menyakitkan,membuat nya frustasi,membuat nya murung.Namun terkadang Diana kehabisan rasa sabar sehingga ingin memutuskan hubungan nya dengan Irdan namun selalu tak bisa,karena hati kecil nya berontak,dan tidak bisa di bohongi bahwa ia sangat mencintai Irdan dan berharap suatu saat Irdan bisa berubah.
        Wanda baru saja duduk di bangku nya di sebelah Diana dan mendapati Diana sedang menundukan kepala nya dalam-dalam.''Na,kamu kenapa?''tanya Wanda sambil mengusap pundak Diana.Diana mendongak dan mati-matian menahan tangis namun tak bisa karena bibir nya bergetar hebat.''Diana kamu kenapa sih?ko nangis begini,ada masalah?''.Diana tidak menjawab ia hanya memeluk wanda dan terisak di bahui sahabat nya itu.Wanda baru sadar,kalau Diana menangis begini pastilah ia ada masalah dengan Irdan.Wanda menatap geram ke arah Irdan dan saat itu,cowok itu ternyata sedang memperhatikan Diana dengan tatapan yang sulit di gambarkan,mungin sedih,bingung,masa bodoh,entahlah,yang Wanda tau Irdan selalu menyakiti Diana dan Wanda tak suka itu.''Irdan,kamu ngapain si Diana sampai dia seperti ini?''tanya Wanda dengan nada ketus.Irdan mengedikkan bahu tampak cuek lalu beranjak keluar kelas,Wanda hanya bisa menggelengkan kepala.
                               *                           *                            *
Diana berkali-kali mengontak Irdan,namun ponsel cowok itu tetap tidak bisa di hubungi.''Masih gak aktif juga Na?''Wanda saat itu sedang menemani Diana di rumah nya.Diana menggeleng lemah dan duduk di pinggir tempat tidur nya.''Udahlah Na,kamu putusin aja Irdan.''
''Gak segampang itu wanda.''diana mendesah.''Aku benar-benar mencintai Irdan.''lanjut diana.Wanda berpindah tempat duduk di samping Diana.''Aku tau,tapi perasaan kamu itu layak di hargai diana,gak seharusnya orang sebaik kamu terus menerus di sakiti seperti ini,aku sebagai temanmu merasakan apa yang kamu rasa,dan aku tidak ingin kamu terus-terusan menangisi orang yang sama sekali gak mempedulikan kamu.''
''Entahlah,aku bingung wanda.Kalau aku meninggalkan Irdan aku takut menyesali nya.Aku tidak tau harus berbuat apa.''
''Sampai kapan kamu akan terus mengalah?bersabar?dan menelan semua sakit yang kamu terima atas sikap dia?''
Diana mengedikan bahu''Mungin sampai aku mati''
                              *                            *                             *
Ditempat lain Irdan sedang termenung memikirkan sikap nya selama ini pada Diana.Benarkah aku tidak mencintai Diana?benarkah aku hanya menjadikan Diana pelampiasan atas rasa sakit yang ku alami saat dengan selena?Irdan mendesah,pertanyaan yg ditujukan untuk dirinya sendiri itu selalu saja malas untuk ia jawab.Saat melihat Diana menangis dikelas tadi,membuat Irdan merasa bersalah atas tindakan nya pada Diana,namun Irdan menepis rasa bersalah itu jauh-jauh,yang jelas apa yang ia rasakan harus terbalaskan,itu pikirnya.
                              *                            *                            *
Diana berjalan pelan menuju kelasnya,ia tidak tau kalau dikelas ada Irdan dan Selena,begitu masuk dan kedua orang itu tidak memperhatikan,Diana segera bersembunyi dibalik pintu.
''Irdan,bagaimana hubunganmu dengan Diana?''tanya selena.
''Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia.''kata Irdan.Meskipun bersembunyi,Diana mendengar pembicaraan itu dengan jelas.''Aku hanya menjadikan Diana pelampiasan atas sakit hatiku padamu selena.''lanjut Irdan,Diana tak mempercayai itu tapi Irdan yang mengatakan nya,dan mendengar itu hati Diana sakit luar biasa.Diana menghampiri Irdan dan Selena saat Selena akan berbicara.''Jadi selama ini kamu hanya menjadikan aku pelampiasan?''tanya Diana dengan suara bergetar menahan tangis.Irdan terperangah sementara Selena menatap kehadiran Diana dengan kaget.''Jawab Irdan!!''Bentak Diana sudah tidak dapat mengendalikan emosi.''Ya.''jawab Irdan pelan.''Aku tak habis pikir,jadi ini balasan atas rasa cinta dan sayangku untukmu?aku benar-benar kecewa padamu  Irdan,lebih baik kita putus.''ucap Diana diiringi air mata yang mengalir deras di pipinya.Diana berjalan menuju bangkunya,mengambil tas dan berniat pulang.''Diana aku minta maaf.''Irdan mencekal pergelangan tangan diana,membuat diana berhenti berjalan dan menoleh.Diana menatap tajam Irdan dengan tangis masih membasahi kedua pipinya,Irdan bisa melihat dengan jelas dari mata diana kalau diana benar-benar sakit hati.Diana menyentakkan tangannya sehingga tangan Irdan terlepas dan bergegas pergi meninggalkan Irdan yang terpaku dan Selena yang pucat pasi.
                             *                                   *                                     *
Diana merasa tidak mau bertemu dengan Irdan lagi,dan ia telah memutuskan untuk pindah ke Bali.Selain karena sakit hati,tapi juga karena ia ingin melupakan rasa cinta dan sayangnya yang kalau bisa jujur masih ada untuk Irdan.Sementara Irdan hanya bisa menyesali semua tindakan nya selama ini.Ia baru sadar kalau tindakan nya menjadikan Diana sebagai pelampiasan adalah tindakan yang sangat bodoh,karena ia telah menyakiti hati yang suci,yang tulus mencintai dan menyayangi nya.Irdan bertekad,ia akan meminta maaf pada diana dan akan memulai semua dari awal.
Diana baru saja masuk ke mobilnya dan saat itu Irdan turun dari taksi lalu segera menghampiri mobil yang dimasuki diana.''Diana,turun!aku ingin bicara.''Irdan mengetok-ngetok kaca mobil Diana.Diana terkejut saat melihat Irdan''Jalan pak.''Diana malah memerintahkan sopirnya untuk segera menjalankan mobil,tak menyerah Irdan terus mengejar mobil itu,sampai-sampai sebuah mobil menabrak nya.Braak.Irdan terjatuh membentur aspal.''Mbak Diana,orang yang tadi mengejar mbak sepertinya tertabrak mobil.''kata sopir diana yang kebetulan melihat lewat kaca spion.''Apa?berhenti pak.''Diana segera turun dari mobilnya dan berlari menghampiri Irdan yang tergolek di jalanan.''Irdan,bangun.''diana menepuk-neouk pipi Irdan,mobil yang menabrak Irdan sudah kabur.''Irdan,aku mohon bangun.''diana semakin panik.''Diana.''perlahan mata Irdan terbuka.Irdan duduk,dan menatap diana.''Kamu gak apa-apa?ada yang luka?''tanya diana.''Aku cuma keserempet kok.''kata Irdan sambil tersenyum''Tapi kamu tadi sampai pingsan?''.''Aku sengaja supaya kamu balik kesini.''ujar Irdan lembut,diana baru kali ini melihat kelembutan irdan.''Aku hanya ingin minta maaf atas semua yang aku lakukan dulu,aku menyesal,aku tak ingin kamu pergi.Aku ingin kita mengulang semua dari awal,aku akan mencoba mencintai kamu diana.''.''Benarkah?''tanya diana tak percaya,sebutir air mata mulai muncul di mata nya.''Iya diana,apakah kamu bersedia?''tanya Irdan penuh harap.Diana mengangguk dengan sepenuh hati.Irdan tersenyum lalu meraih Diana kepelukan nya''Aku berjanji akan mencintai kamu sepenuh hati diana''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar